Selasa, 30 Desember 2008
Tahun Baru
Indahnya ukhuwah dengan saling mendoakan, Ya Alloh, curahkan rahmat dan hidayahmu disetiap tahun yang dilalui sodaraku ini. Kepada keluarga besar Arkan selamat tahun baru 2009 dan tahun baru Jijriyah 1430, semoga di tahun baru kita semua bisa lebih baik lagi dalam segala hal.
Jumat, 21 November 2008
Kang Yodi Menunaikan Ibadah Haji
Bapak/Ibu/Rekan yg saya cintai karena Allah ‘azza wa jalla,
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, atas berkat rahmat Allah ‘azza wa jalla, saya berencana akan menunaikan ibadah haji beserta Istri, yang Insya Allah berangkat 30 Nopember 2008.
Pada Kesempatan ini Saya memohon kepada Bapak/ Ibu/ Rekan seandainya ada sikap, tingkah laku dan lisan saya atau yang pernah merasa terzholimi sehingga merasa kurang berkenan atau menyakiti hati Bapak/ Ibu/ rekan sudi kiranya mema'afkan dan saya pribadipun dengan ikhlas karena allah'azza wa jalla sudah mema'afkan setiap sikap, tingkah laku dan lisan yang pernah saya terima selama hidup saya.
Saya mohon pula dido’akan agar diberikan kesehatan dan kemudahan, serta dijauhkan dari rafats, fusuk dan jidal, oleh Allah tabarrokal ta’ala dalam menjalankan ibadah tersebut.
Amin.
Jazakallah khoiron katsiroo. Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Yodi Sorga (022-4528406, 022-70695272)
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cecep: Wilujeng Kang Yodi semoga kang Yodi dan Istri diberikan kemudahan dan lancar selama menunaikan Ibadah Haji, menjadi Haji dan Hajah yang MABRUR, dan dapat kembali ke rumah dengan sehat wal afiat ... Amin.
Kamis, 20 November 2008
Berita Duka
Allaahummaghfir lahaa , Warhamhaa , Wa'aafihaa , Wa'fuanhaa .
Allaahumma Laa , Tahrimnaa, Ajrahaa, Wa Laa Taftinnaa Ba' dahaa Waghfir Lanaa Walahaa.
Telah meninggal dunia /Ayah/Aki/Mang Pop (Suraji Sutomo) ,
Adik dari Uwa/Aki/Mang R. Umar Kusumah,
Alamarhum meninggal tanggal 18 Nopember 2008 di Bekasi dan dimakamkan tgl 19 Nopember 2008 pagi Jam 07.00 di Cigadung, Banagara, Ciamis.
Segenap keluarga besar Arkan beserta pengurus Simpay Wargi turut berduka cita dan mendo’akan semoga almarhun diterima amal Ibadahnya, diampuni kesalahannya serta keluarga yang ditingalkan Twaqal menerima cobaan. ..Amien
atas nama Simpay Wargi ARKAN
Cep GAHA/ BUDISAH
Sabtu, 27 September 2008
Selamat hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1429H
------------------------------------------------------------------------------
MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
Perkenankanlah dalam kesempatan di bulan suci dan penuh barokah ini, kami menyampaikan permohonan maaf kami atas segala kesalahan yang di sengaja maupun tidak di sengaja selama ini. Semoga melalui puasa Ramadhan ini Allah memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa, dan dapat merealisasikan hasil puasa sebulan penuh menjadi amalan-amalan yang nyata dan membumi di bulan-bulan berikutnya. Amin
Wassalam
Yodi S. Dan Keluarga
NB: Abdi + Pun Bojo neda Pidu'a ti Palawargi Sadaya rehna bade angkat ka Tanah Suci Sasih Payun ( AWAL NOPEMBER 2008) Gel I, Kloter ka 3 ti Jawa Barat. Hatur Nuhun.
Dari Uwa/Nini TATI, Ciamis
Dari Kang Yaya
dari Kang Ukun:
Dari Kang Maman:
Dari Cep Gaha:
Dari Mas ALif Suaminya Ceu Dian, Bengkulu
Senin, 25 Agustus 2008
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
"Mudah-2an Allah SWT menggenapkan dan mencukupkan bilangan ibadah Puasa kita dan menerima ibadah puasa kita Amin ya Robb "
Budi Sahbudin Felxi 022 70830505 mailto:budisah@gmail.com
----------------------------------------------------------------------------------
Ti Kang Ucup:
Anak peusing leumpang ti london, manuk piit hiber ti munchen.
Wirehing tepang sasih Romadhon abdi sarimait neda hapunten
dibales ku Cep Gaha:
Awi hideung wadah pizza, wilujeung ngajalankeun Ibadah puasa
---------------------------------------------------------------------------------
Ti Kang Ukas:
Assalamualaikum, Ijinkan kedua tangan bersimpuh maaf untuk lisan yg tak terjaga, janji yang terabaikan, hati yg berprasangka dan semua sikap yang menyakitkan, maaf lahir bathin, Selamat manunaikan ibadah puasa.
UKAS, DINI&MULKI
-----------------------------------------------------------------------------
Minggu, 27 Juli 2008
Selasa, 15 Juli 2008
Beunteur
Minggu kamari di Bandung ngalangkungan Jalan Peta, da etamah meuni resep pisan sapanjang jalan meureun aya 500 meter panjangna ngajejer anu ngicalan lauk hias macem-macam aya: guppy, cupang, Koi, bawal air tawar, red devil, arwana, ikan-ikan laut, udang air tawar, lobster air tawar, beureunyit dll digantungan dina palastik aya oge sagalarupa tatangkalan cai. Meuni pi kabetaheun nembe terang di Jalan Peta meuni seu-eur nu ngicalan lauk hias....etamah replek markir mobil di sisi jalan ningalian lauk..Ari simkuring panasaran naroskeun ka nu ngicalan lauk teh: aya beunteur teu kang?, wah.. pak beunteur mah teu aya ...iyeu tos ke sekian kali milarian lauk benteur di penjual ikan hasilnya selalu negatip....masih aya teu nya Benteur teh jangan-jangan sudah punah .... barudak jaman ayeuna meuren moal pendak sareng beunteur ....
Cep Gaha.
Rabu, 02 Juli 2008
Pertemuan Keluarga Arkan 29 Juni 2008 Video
file-na (5.3 MB)tiasa oge di download di :
http://www.box.net/shared/vi94a9ckk4
Selasa, 01 Juli 2008
Pertemuan Keluarga Arkan 29 Juni 2008
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Alloh SWT yang telah memberikan rahmat, rezki dan kesehatan kepada kita semua, sehingga kita keluarga Arkan dapat berkumpul untuk bersilaturahmi di rumah Gaha ini, sesuai dengan misi kita yaitu “memelihara dan membina Rundayan ARKAN”
Selamat datang wilujeng sumping kepada sodara-sodara Arkan semua di cikarang, bagaimana perjalanan ke sini apakah menemui kesulitan atau lancar-lancar saja. => langsung ramai (sepertinya memang menemui kesulitan...), Seandainya sekitar maret – april jalan cikaran ini macet luar biasa karena sedang ada pengecoran jalannya. Sedikit cerita waktu jaman masih bekerja PJKA (Pulang Jumat kemabli Ahad) sekitar tahun 98 kalau melewati cikarang di bis malam dari jakarta menuju bandung di dalam hati suka berfikir “ngapain orang2 tinggal di cikarang jauh ke mana-mana”, eh .. akhirnya malah sekarang tinggal di Cikarang, Cep sekeluarga tinggal di Cikarang sejak tahun 2001 ketika umur Fauzi 1 th, 3 kali berpindah tempat. Baru tau kalau di cikarang ada Kang Ukun sejak pertemuan pertama keluarga arkan September 2007 di rumah Kang Ucup. dan Alhamdulillah Gaha sudah mampir ke rumah Kang Ukun Jan 08.
Mudah-mudahan semua keluarga Arkan dalam kondisi sehat walafiat, jika ada yang sedang tidak sehat semoga Alloh SWT cepat memberi kesehatan, dan jika ada keluarga arkan yang sedang mengalami kesulitan semoga Alloh SWT memberikan jalan terbaik untuk menyelesaikan kesulitannya. Amin. Selamat kepada adik-adik yang Naik kelas, lulus Ujian, keterima di Perguruan Tinggi semoga sukses dan cita-citanya tercapai.
Waktu pertemuan Arkan di bumina kang Budi tanggal 9 Desember 2007, pertemuan berikutnya usulannya bulan maret 2008 di bumina Gaha, selama bulan februari ada usulan bagaimana kalau pertemuan besar arkan tidak 3 bulan sekali karena dirasa terlalu dekat, ini sempat terjadi diskusi melalui email/blog pada umumnya pada setuju ada yang mengusulkan setahun sekali saja ada juga yang 6 bulan. Supaya tidak terlalu drastis dari 3 bulan ke 1 th sebaiknya ke 6 bulan dulu yaitu dari desember ke Juni. Untuk kedepannya bagaimana menurut sodara-sodara apakah 1 th atau 6 bulan nanti kita bahas ya ..
Jika nanti disepakati pertemuan besar setiap periode teretentu, ini tidak berarti silaturahmi diantara keluarga arkan setahun sekali, silaturahmi, pertemuan-pertemuan dengan saling mengunjungi, ngobrol via email atau blog bisa dilaksanakan setiap saat...
Terimakasih kepada sodara-sorada yang gotongroyong membawa makanan pada pertemuan ini.
Untuk lebih mempererat silaturahmi nanti ada acara semacam game keluarga yang akan dipandu oleh istri saya.... katanya ada hadiahnya menarik ..
Selanjutnya Gaha mau menyampaikan rangkuman peristiwa2 yang berhasil di catat dalam periode desember Juni ini di antara keluarga arkan, mungkin masih banyak yang tidak tercatat mohon sodara2 bisa menambahkan.
1. Januari 2008: Kebetulan Cep ada tugas kantor ke Bengkulu cep mampir ke rumah Ceu dian untuk bersilaturahmi, Ceu Dian ini adalah anak ke 3 Uwa Galam alm, mempunyai 3 anak yg pertama Aldi sudah bekerja sebagai Polisi, yang kedua Alin kuliah di IPB bogor, dan bungsu Niken sekolah SMEA, cerita lebih lengkap bisa di baca di Blog arkan.
2. 25 Desember 2007: Silaturahmi Keluarga Kang Budi ke rumah Kang Memon di daerah Kopo Bandung selatan, Silaturahmi dan nengok orok putrana Anggi sareng Bambang ini namina Tya, ini adalah cucu ke 4 dari Kang Memon, cerita lengkap bisa di baca di Blog Arkan.
3. Januari 2008: Mas Alif suaminya Ceu dian menjalani operasi ada benjolan di leher, operasi dilaksanakan di RSHS Bandung dan Alham dillilah operasi berjalan dengan baik, cerita lengkap bisa di baca di Blog Arkan
4. Maret : 4 Maret Bi Entin dirawat di RS Persahabatan Jakarta, Alham dullilah pada tgl 25 maret Bi entin sudah sehat dan kembali ke Rumah cerita lengkap bisa di baca di Blog Arkan.
5. Mei: Bi Esih dam Mang Umar Umroh ke tanak Suci
6. Mei : putra na Bi Entin Wati menikah di Jakarta
7. Juni : Kang Yaya raina Kang Ucup di rawat di RS Persahabatan Jakarta, Alhamdullilah sudah sehat dan pulang ke rumah.
8. Undangan Menikah Anung di Ngawi, pada tanggal 6 Juli 2008.
9. Terakhir berita bahagian yaitu Pun Anak Fauzi pada hari senin 23 Juni telah di sunat, hari Sabtu kamarin ada sedikit acara syukuran mengundang para tetangga aja di rumah.
Selain peristiwa2 tsb yang berhasil direkam di Blog, ada juga berbagai tulisan baik yang ada hubungannya langsung maupun tidak langsung dengan keluarga arkan, mengenai paribahasa bahasa sunda, pengalaman2 masa lalu dan pengalaman terbaru yang mungkin menarik, Seri Kang Yaya Ngalalana sudah seri kedua nanti bersambung ke seri selanjutnya.....semua bisa di lihat/dibaca di blog.
Foto-foto baru : 1. Keluarga Ceu Dian sareng ceu Susi , 2. keluarga Ceu Eva, 3. Keluarga Ceu Wiwi, 4. Keluarga ceu Rina, 5. Keluarga Tedi, 6. Keluarga Kang Memon, 7. Cika di London, 8. Pernikahan Wati
Setiap bulan ditayangkan keluarga arkan yang berulang tahun dibulan tsb, kebetulan data keluarga arkan yang Gaha punya belum lengkap, untuk itu mohon sodara-sodara dapat mengisi formulir pendataan yang akan dibagikan.
Acara dilanjutkan dengan siraman rohani oleh ustad Qosim Nurseha dari Cikarang, sholat dzuhur berjamaah di mesjid Alhidayah dan makan siang. Setelah makan siang selang seling antara permainan keluarga dan ungkapan pendapat mengenai Arkan dari setiap fraksi keluarga, yang berhasil dicatat yaitu:
1. Kang Edi dari keluarga Uwa Iloh
Sedang memerlukan bantuan dana untuk membeli kacamata, kacamata sangat dibutuhkan agar Kang Edi dapat kembali membaca dengan jelas. Insya Alloh permohonan Kang Edi ini akan dipenuhi oleh data kencleng Arkan.
2. Kang Budi dari keluarga Uwa Piah
Terimakasih kepada tuan rumah yang telah “menyelenggarakan” acara silaturahmi keluarga Arkan ini, mendoakan kepada keluarga arkan yg sedang teu damang semoga cepat diberikan kesehatan, selamat kepada cucu-cucu yang lulus ujian diterima di Perguruan tinggi semoga sukses. Agar tetap dibina dan dijaga silaturahmi diantara keluarga Arkan.
3. Kang Maman dari keluarga Uwa Eno
Caket teuing pendakna, mengusulkan upami tepangna satahun sakali
4. Kang Ucup dari keluarga Uwa Ati
Ada yang dapat menceritakan profile Nini Kancana sareng Aki Ardiwisastra, bagaimana beliau mengasihi dan mendidik anak dan cucunya, kebaikan-kebaikannya yang dapat bermanfaat bagi kita sebagai keturunannya. Usulan Gaha usulan Kang Ucup ini baik sekali karena kita banyak yang tidak mengetahui profile Nini Kancana dan Aki Ardi sebaiknya ceita ini dituangkan dalam tulisan kemudian di posting di Blog agar setiap saat bisa di baca.
5. Pesan dari Bi Esih:
Alham dullilah tiasa dugi ka bumi Gaha, pesan kepada keluarga arkan agar sing pikanyaah saling bantu diantara keluarga, Alham dullilah Bi Esih diberi kemudahan-kemudahan pada saat Umroh, lamun tiasa sebelum usia 60 tahun sudah ke tanah Suci, karena Ibadah Umroh/Haji memerlukan kekuatan fisik yang baik.
Disepakati pertemuan berikutnya akan diadakan di Ciamis di rumah Kang Memet, mengenai waktu tanggalnya akan ditentukan kemudian, mungkin perlu menginap sehingga perlu di cari waktu saat liburan anak-anak sekolah.
Laporan penggunaan dana kencleng arkan:
1. Bantuan untuk membeli buku kamus keluarga ceu mima ciamis 100 rb
2. Uang besuk Bi Entin 250 rb
3. Uang Kencleng diterima dalam pertemuan ini Rp. 660.000
Acara ditutup dengan doa yang di pimpin oleh PA Muchlisin, jam 15:00 acara berakhir.
Selasa, 03 Juni 2008
Serat ti Bambang putrana Kang Memon
Ass.Wr.Wb.
Nepangkeun, abdi Bangbang & Anggy putrana bapak Angkama Roestaman & Tien Kartini ti Caringin Bandung. Ayeuna Alhamdullilah tos kaduh putrie anu geulis, putrie mahal kumargi panantian 8 tahun hoyong kaduh putra ayeuna tos diijabah ku Alloh SWT. Nama si bayi : NAQIYA QINTHARA ZAHRA Lahir 9 Desember 2007 di RSB.Harapan Bunda melalui Caesar.
nanging Alhamdullilah sehat.
Tadi nu kahiji, nu kaduana :
Sakitu wae bewarana, Wassalam.
Ttd. Bangbang S.
lampiran photo terbaru : (foto tos di lebetkeun ka group keluarga Kang Memon)
Minggu, 25 Mei 2008
Rencana Pertemuan Keluarga Arkan berikutnya
Wassalam
CeCep.
Senin, 05 Mei 2008
KANG YAYA NGALALANA KA PAREPARE
Waktu harita mah kira-kira tahun 1998 mobil angkutan penumpang ti Makasar (harita mah ngaranna masih Ujung Pandang) ka Parepare anu aya teh ngan ukur mobil Isuzu Panther. Eta para supir teh ari ngajalankeun mobilna sok tarik pisan. Jalan antara Parepare Makasar teh (jarakna kirakira 180 km) harita mah kaitung mulus jeung lempeng mapay basisir. Kulantaran ngajalankeunana tarik pisan jadi mindeng aya kacilakaan tur loba korban tepi ka maotna narima “panggilan terakhir” ti nu Kawasa.
Kulantaran di Parepare mah teu aya lapangan terbangna atuh salila kuring sakeluarga aya di Parepare bulak-balik ka Makasar teh kapaksa naek mobil panther, bari jeung hariwang sajajalan. Alhamdulillah gening salila di Pare-pare teh kuring salamet, henteu narima “panggilan terakhir.” Buktina masih bisa nyieun tulisan ieu.
Akhir 1997 kuring kudu pindah ti Sumbawa Besar ka Pare-pare teh. Padahal mah kuring teh geus boga pangharepan lamun pindah bakal balik deui ka pulau Jawa, konpensasi keur anu ditempatkeun di daerah terpencil. Atuh meunang sababaraha poe mah ti saprak meunang beja kuring kudu pindah ka Parepare teh stress, mikiran budak jeung indungna. Budak teu bisa dibawa pindah kitu wae da keur sakola. Atuh indung budak oge kitu da keur digawe ngaguruan (ngajar di SD sabage guru titipan). Eta budak jeung indungna teh kudu diuras urus heula susuratan pindahna sedengkeun kuring ngan ukur dibere waktu opat poe kudu milu pelantikan di Makasar.
Antukna mah kuring indit ti heula milu pelantikan di Makasar. Beres pelantikan isukna terus ka Parepare naek panther tea. Meunang sabulan di Parepare uras-urus sagala rupa sakalian ningalian rumah dinas, kuring balik heula ka Sumbawa Besar ngajemput budak jeung indungna. Eta oge bisa balik heula ngajemput teh meunang pasea heula jeung atasan da tadina mah moal mere idin.
Puguh ge rugi ari kudu pindah buru-buru teh. Apanan ari uang jalan pindah teh ngan ukur sakali jalan keur tiluaneun. Padahal anu jatah kuring mah di pake tilu kali jalan, indit ti heula, balik heula ngajemput, terus balik deui sarerea ka Parepare. Kapaksa nombokan.
Parepare teh mangrupakeun kota madya, ari penghunina mah didominasi ku orang bugis. Urang bugis mah rada temperamental. Tapi ka kuring mah balageur. Raresepeun, pedah tara nyarekan cenah. Enya atuh da lamun ambek teh lain nyarekan kuring mah, kalahkah hayang ceurik. Tapi tangtuna oge lain sieun da ari nu salah mah sok tetep weh di tegur. Ngan negurna make cara leuleuy jeung henteu hareupeun loba jelema. Jadi anu sakumaha barangasan oge ka kuring mah tetep weh balageur jeung sopan.
Aya sababaraha kadaharan urang bugis anu geus aya oge di Bandung atawa Jakarta. Gera urang tataan.
Anu ngarana coto Makasar teh lamun di urang mah rada deukeut jeung gule sapi tapi ari rasana mah beda. Eusina cacagan daging sapi. Urang bisa milih dagingna, hayang daging wungkul, hayang tamusu wungkul, paru wungkul, babat wungkul atawa campur. Eta coto teh didaharna jeung kupat, ukurannana laleutik pisan, kira kira saparapatna ukuran kupat di urang. Eta coto teh lamun di jadikeun deungeun sangu mah teu ngeunah, hambar karasana teh.
Ari anu ngarana sop konro mah kuahna teh ampir sarua jeung coto, ngan leuwih kentel, dagingna teh narapel keneh dina tulang, tulang iga. Tapi tong hariwang sok sanajan napel keneh dina tulang ge teu kudu digorowotan, digegel ge langsung coplok eta daging teh.
Aya deui anu di sebut palubasa. Ieu sajenis coto oge, ngan rada encer bari dipurulukan surundeng, mun di urang mah. Dahareun ieu mah bisa dijadi deungeun sangu. Lamun keur ngora keneh mah jeung teu boga panyakit darah tinggi jantung atawa asam urat ieu teh kadaharan anu nikmat pisan.
Di sagigireun palubasa, aya deui palubutung. Ieu teh lamun di urang mah sarua jeung es campur tapi ditambahan ku cau asak gelempengan. Saporsi teh loba pisan, matak wareg memeh dahar.
Aya hiji deui dahareun anu dikenal teh nyaeta pisang epe. Bahanna tina cau anu can asak pisan dideplekeun terus dibeuleum. Geus kitu dibanjur ku kinca anu di campuran nangka asak, jadi weh pisang rasa nangka. Lamun di urang mah colenak meureun tapi ari colenak mah bahanna tina peuyeum.
Disaantero dahareun eta anu paling terkenal mah ikang bakar (maksudna mah ikan bakar. Urang bugis mah lamun nyebut hurup N jadi NG, jadi ikan jadi ikang, koran jadi korang)
Lamun dibandingkeun jeung urang Parepare urang Bandung mah ka asup kurang bisaeun ngabakar ikan teh. Ari urang Bandung mah ngabakar ikan teh sok di gebruskeun wae kana hawu disaruakeun jeung meuleum sampeu. Atuh ari geus di anggap asak teh eta sakadang lauk jadi harideung bakating ku tutung. Nya meureun kudu di maklum harita mah, ari urang Bandung mah tara dibiasakeun ngabeuleum lauk teh. Tah beuleum lauk di Parepare atawa di daerah Sulawesi mah jauh pisan rasana tina rasa tutung teh. Didaharna make sambel kacang jeung irisan tomat anu hejo keneh.
Aya hal nu aneh ngadahar ikan bakar di Sulawesi mah. Ikan bakar teh di baturan ku sop anu ceuk urang mah cawerang, loba caina kurang bukurna. Biasana mah bukurna ngan ukur soun. Cara ngadaharna kieu. Lauk di ciwit ku leungeun katuhu dicoelkeun kanu sambel. Saenggeus lauk dihuapkeun dituturkeun ku sangu, leungeun anu kenca dipake nyiuk sop terus dihuapkeun, nuturkeun sangu jeung lauk anu ti heula. Eta leungeun katuhu anu di pake nyiwit lauk di kocokkeun kanu kobokan. Jadi unggal rek nyiwit lauk, eta leungeun sok nyimpang heula kanu kobokan. Duka teuing kunaon.
Ari Parepare teh ayana di Sulawesi Selatan kalereun Makasar. Di sulawesi selatan mah wilayah kabupaten atawa kota madya teh laleutik. Gera urang sebutan hiji-hiji, aya kabupaten Pinrang, kabupaten Sidrap (singkatan tina SidengdengRrappang), kabupaten Bone, kabupaten Maros, kabupaten Barru. Lamun teu salah mah aya sabelas kabupaten/kota madya.
Di Parepare teh kuring cicing di rumah dinas anu lumayan gede, leumpang ka kantor ngan saukur 7 menit meureun. Imah teh gede bari jeung eweuh eusian da meuli parabot ge ngan saperluna wungkul. Pangalaman keur di Sumbawa Besar waktu anyar pindah teh meulian parabot, ari pindah deui parabot teh teu bisa dibawa da ukuranana garede bari jeung loba, ongkosna leuwih gede tibatan harga barang. Dijual oge teu payu. Payu soteh saenggeus dijual murah-mareh.
Kuduna mah betah dibere imah dinas teh, gede tur buruanana lega pisan. Ngan nya eta atuh reungitna anu matak mawa aral teh. Teu beurang teu peuting, eta reungit teh napuk weh nu aya. Unggal liang ditutupan ku kawat kasa, unggal sore disabetan ku raket nyamuk, bada magrib disemprot. Tapi angger weh eta sakadang reungit teh teu beak-beak. Eta mah teu sirikna unggal poe kuring, budak jeung indungna nyabet-nyabetkeun reket kana reungit, pepeletekan nepi ka bau hangru, bau getih reungit anu kabeuleum.
Paling sangsara mah lamun istirahat, kuring sok balik ngadon dahar heula. Tengah poe mah imah teh kosong da budak can balik tisakolana atuh indungna masih keneh ngajar. Da eta mah unggal muka panto imah rek asup kuring teh jiga dipapagkeun ku reungit. Eta reungit teh geus teu sieun-sieun deui langsung bae aleuntreup kana awak. Komo lamun geus muka baju, tinggal singlet. Sakali waktu kuring ngajaran make kipas. Nya kitu bae dikipasan ti hareup reungitna nyaroco kana tonggong. Kadang –kadang mah sok aral, maenya kudu di beuleum mah imah teh.
Imah kuring teh ayana tonggoheun kantor, nanjakna lumayan ti kantor mah. Tukangeun imah teh mangrupa parapatan. tempat mangkal tukang beca. Beca di Parepare mah beda jeung di urang, laleutik. Lebarna kira-kira tilu parapat beca di Bandung, atuh ari sabeca jeung indung budak teh kuring sok maju ka hareup, nemer pisan bujur teh. Lamun keur bobogohan mah ngeunaheun jigana beca teh. Lamun keur indit keun mah ngeunah tumpak beca teh da tinggal turun ngageuleuyeung. Tah ari balikeun rek ka imah nanjak pisan, kuring anu jadi korban. Kuring teh kudu turun heula ngilu ngadorong eta beca. Indung budak di hareup tukang beca diluhur ngaboseh, ari kuring leumpang ngadorong eta beca. Anu mawa nyeri hate teh, geus ngadorong kudu mayar. . .
Unggal libur panjang sakola, kuring sakeluarga sok balik ka Bandung. Sakali mangsa mah balik teh hayang ngajaran make kapal laut tepi ka Surabaya. Kabeneran aya kapal laut gede ngarana KM Tidar anu rek ka Subabaya. Naek kapal teh ngahaja make kelas, supaya bisa di kamar. Gening kitu nya eusi kapal laut harita mah asa di pasar, jauh kana rasa nyaman teh.
Kapal laut anu harita ditaekkan teh eusina bisa tepi ka dua rebu panumpang. Sugan teh ari naek kapal gede mah moal oyag sanajan ombakna gede oge. Awal-awal mah ngareunah weh tumpak kapal teh, kira-kira geus liwat tilu jam kakara karasa kapal oyag ka kenca jeung ka katuhu. Lamun ditingali tina jero kapal mah teu pira oyagna teh ngan saeutik, tapi ngajedudna kana angen karasa pisan. Salila di luhureun ombak sekitar opat jam isi beuteung teh beak kaluar deui. Kitu deui jeung eusi beuteung pamajikan. Ari budak mah biasa weh teu nanaon.
Tengah poe tepi ka palabuhan Tanjung Perak, waktu naek mah kana kapal di palabuhan Parepare rarasaan teh teu hese teuing, tapi waktu turun di Tanjung Perak, butuh perjuangan berat supaya bisa nepi kahandap teh. Bari ngagigiwing tas gede tur beurat teh leungeun anu hiji kudu nyekelan budak, anu hiji deui nyekelan pager kapal, ari panon kudu tetep nalingakeun indung budak da bisi kasered ngajauhan. Silih sered teh waktu ngadeukeutan tangga turun, dina tanggana mah lain silih sered deui tapi silih pencet. Watir ka budak harita mah, kapencet ti ditu ti dieu.
Di pelabuhan aya nu ngajemput di bawa ka imahna, sakalian nyimpang ngadon istirahat, sorena terus ka setasion PasarTuri, naek kareta api Mutiara Selatan. Saenggeus ampir sapeuting henteu sare alatan di oyag-oyag ku ombak, dina Mutiara Selatan sajajalan teh kuring sare. Ari panyarandean kareta eta mah rata, teu bisa di setel miring, atuh kuring hudang teh beuheung nyeri asa rek pites teu balik deui, maklum sarena ngulahek ka gigir.
Cag heula ah engke lamun pareng urang tuluykeun waktu ngumbara ka Manado.
Ini tulisan dikonsep oleh si bapa Yaya, diketik oleh Indri
Rabu, 23 April 2008
Remis
Senin, 07 April 2008
Paribahasa Sunda
tiasa di download didieu : http://www.box.net/shared/e61l7bhss4
Selasa, 25 Maret 2008
Serat ti Magetan
From: Anung Kurniawan glodok@hotmail.com
To: nugraha94@yahoo.com
Sent: Saturday, March 22, 2008 1:29:08 PM
Subject: istilah Sunda
----------------------------------------------------------
Ass.Mang cep, terakhir kali muka blog arkan teh maca posting sebuah komentar nu menggelitik, nyaeta tentang istilah/bahasa sunda nu ku generasi 3 ato 4 kel. arkan tos teu terang. Kumaha mun mang cecep ngadamel istilah2 bahasa sunda siga "ngabubuy" seperti ku mang cecep sebat. Tong boroning genre nu lahir, tumbuh dan berkembang di luar sunda, anung ge kadang sok rada mikir mun aya istilah sunda nu pernah nguping tapi hilap deui. Seuer geura mun dipilarian-mah istilah2 sunda teh, siga:
Aya hiji deui conto pamakean basa Sunda jaman kiwari anu matak pikasediheun. Teuing ieu teh tandaning evolusi atawa tandaning ruksana basa urang. Waktu kuring rek ngamimitan ngumbara ka Sumbawa Besar, unggal kalimat-kalimat tertentu lazim ngagunakeun kecap "euy" dina tungtung kalimat. "Kamana, euy?" "Kadieu, euy." Kecap "euy" teh di Sumbawa mah sarua jeung "mo" , "Jangan begitu, mo" atawa "Apa, mo." Lamun di Pare-pare eta kecap teh jadi "mi." "Mau jalan-lan keman, mi" atawa Ini, miii!" Ari di Manado kecap eta teh jadi "jo." "Eh, ngana jang bagitu, jo" atawa "Kamari, jo, ngana" Tah, eta kecap mo, mi jeung jo teh karasana mah can barobah, tapi ari kecap euy mah geus diganti ku sabagian pamake basa Sunda teh jadi "njing" atawa "anjing."
Harita teh kuring cuti panjang ti Manado jadi rada lila di Bandung teh. Ampir di unggal tempat, anu ngaranna supir angkot, preman, barudak sakola nyarita Sunda na teh ampir henteu ditungtungan ku kecap, "euy" tapi geus ganti ku kecap "njing" atawa "anjing." Geura urang talingakeun. "Maneh tara datang deui ka si Nani, jing?" "Tara, anjing." "Kunaon, goblog?" "Manehna teu meunang kaluar ku bapana, anjing teh, aing jadi lieur." Anu matak nambah prihatin teh eta kecap anjing teh meni geus jadi lalab jeung lain lalaki wae anu nyarita model kitu teh dalah loba oge budak awewe loba anu katularan. Urang manado bae anu sok ngadaharan anjing tara tara ngomong ku ditungtungan ku kecap anjing, kecuali lamun keur ambek pisan.
Dina tulisan Anung aya sababaraha kalimat anu hese diindonesiakeunnana, eta jigana geus lumrah da ti baheula ge aya sababaraha kecap tepi ka ayeuna teu bisa diindonesiakeun, saperti "clom giriwil" istilah dina mancing. Jeung anu matak hese nerjemahkeun basa Sunda teh, urang geus lila tara make paribasa. Jiga "ngadu bako", istilahna adi OO dina shout box, eta teh pan sarua jeung ngobrol bari ngawadul tapi beda deui jeung paguneman catur istilah anu leuwih daria keur nyebutkeun anu diskusi.
Bilih aya nu peryogi, ku KY sakalian dikirimkeun file 700 paribasa Sunda. ka cecep sakantenan bae pang-upload-keun,nya.
Cag, ah.
------------------------------------------------------------------
Senin, 17 Maret 2008
Nikmatnya Baso Urat
setelah selesai rapat sekitar jam 17 sore ... cuaca gerimis ....kayaknya enak nih .. makan baso urat .. Memang sudah ada niat sejak berangkat dari kantor... di perjalanan teman sempat bilang ... “ada baso urat dekat tempat kita rapat, kita coba beli yu”... emang sudah beberapa kali rapat disini belum ter-realisasi makan baso, sudah di incer..
Jadilah kita makan baso urat, saya: baso urat +toge, teman: baso urat saja, teman2:Baso Urat campur complete dng mie minta togenya dibanyakin.
Setelah nunggu beberapa saat untuk di racik oleh penjual baso, datanglah baso urat ... hmm tambah kecap tambah sambel ...
Belum habis baso pertama saya (ukurannya besar).... teman bilang sama penjual Baso ... Mas-mas: tambah satu porsi lagi baso nya aja ....
Wah..emang nikmat nih baso... di-lidah terasa bener urat-urat nya grinjel-gerinjel...mak-nyos...
Setelah selesai makan lalu kita naik mobil Pak driver yg diparkir agak jauh..dari penjual Baso..
Hmmm... mantap ya bakso uratnya .... iya.. mantap ..kita ngobrol di dalam mobil yg sedang meluncur pelan...
Pak driver: tadi Bapak2 makan baso disitu ya (sambil nunjuk penjual baso yg baru kita makan)
Saya: Iya..... enak sekali Basonya Mantap....
Pak driver: itu tadi elapnya masuk
Saya: apa Pak... coba ulangi agak ngak jelas...
Pak driver: .... tadi saya lihat elap tukan baso itu nyemplung ke dalam tempat merebus baso itu ...
Saya: .......................................Glek... yg bener nih... pak... Pak driver tau nya darimana... jangan becanda ahh..
Teman2: ....Iya nih pak.... ada yg habis dua porsi nih pak....
Teman:...... diam seribu bahasa.... kalau melihat mukanya seperti... orang yg manahan nafas...3 menit..
Pak driver: Lah... selama bapak2 rapat didalam.... saya kan nungguin disitu.. di tukang baso tsb.. saya lihat sendiri
Itu elap nyemplung.. lalu diangkat lagi sama si penjual baso...
Saya: pantesan walaupun nikmat... asin rasa kuahnya...agak berbeda dengan asin biasanya...
Jangan-jangan elap itu juga digunakan untuk elap keringat tukang baso.....
Saya lihat teman2 tidak menghabiskan kuahnya... mungkin sudah punya feeling .. ada yg kurang beres dengan kuahnya..
Kalo saya: satu mangkok habis.. tidak ada setetes air kuah pun yang tersisa.. sama seperti teman.. tidak ada yg tersisa.. bedanya teman 2 porsi....
pantesan pas mau bayar... si tukang basonya ngak ada... kita bayar dilayani oleh anak kecil (mungkin adiknya)......
Lah...... sudah lah... semuanya sudah masuk perut..masih untung elapnya diangkat lagi tidak termakan ...
Yang jelas: tidak kapok untuk makan baso lagi... mungkin tidak ditempat itu..
CCep
Jumat, 14 Maret 2008
Panen Anggur
Kamis, 06 Maret 2008
Bi Entin Nuju Teu Damang --> sekarang sudah sehat
Alhamdullilah hirobil alamin, Bi Entin sudah pulang kerumah jam setenah enam sore,
sudah sehat kembali, sudah bisa jalan ke kamar mandi sendiri, dan sudah bisa makan-makanan,
minggu depan akan kontrol ke RS. Bi Entin mengucapkan terimakasih
atas doa dan bantuan dari keluara arkan, mudah-mudahan Alloh SWT membalas dengan kebaikan yang setimpal.
-------------------------------------------------------------
Senin 17 Maret 2008:
Jumat kemarin di USG, rencananya hari Rabu ini akan di edoscopy di RSCM,
kondisi masih lemas karena masih belum diizinkan makan makanan,
hanya cairan saja.
kita doakan semoga Bi Entin kembali sehat walafiat.. amin
-------------------------------------------------------------
Selasa 11 Maret 2008:
Pindah ruangan ke kelas 2 yang lebih baik, malamnya di transfusi darah
-------------------------------------------------------------
Kamis 6 Maret 2008, Jam 12:00 siang:
Cecep menjenguk ke rumah sakit Persahabatan tempat dirawat Bi Entin. Ada Mang Mulyono dan Bi Enden (raina Mang Boy) yang sedang nunggu, katanya paginya datang menjenguk Rina dan Vini putrana Kang Ucup. Ada dua selang yang masuk kehidung Bibi satu dari tabung Oksigen untuk pernafasan dan satu katanya untuk pembuangan cairan dari perut, dan ada selang infus ke tangan. Kata Mang Mulyono sekarang sudah ada kemajuan, kalau sebelumnya tangan dan kaki dingin, sekarang sudah hangat, dan berbicara juga sudah jelas. Sejak tadi malam Bibi belum diperbolehkan makan, hanya teh manis, waktu suster datang mau ngasih obat, teh manis tsb dimasukan melalui selang, kata suster Bibi belum boleh makan dan kalau mau minum sedikit-sedikit saja khawatir tersedak. jam 13 Cecep dan Bi Enden pamitan ke Bi Entin dan Mang Mulyono titip pesan tolong kabarkan kondisi Bi Entin seperti diatas untuk keluarga Arkan.
Senin, 18 Februari 2008
Palajaran Basa Inggris.
"Fitha, sok sebutkeun contona irregular verb !", ibu guru Lia naros.
"Bring - brought - brought, hartosna nyandak" "Alus.
Cikan Yogi ! Tong heureuy baé !", si Yogi katelah tukang heureuy.
"Dag - dig - dug, hartosna abdi teu acan ngadamel PR". "Nangtung dihareup
! Dadan ! "
"Brang - bréng - brong, hartosna ema ngambek di dapur alatan teu gaduh béas" "Nangtung dihareup
! Dikdik ! "
"Begang - begéng - begung, hartosna siga awak Datuk Maringgih " "Nangtung dihareup
! Yusuf ! "
"Dar - dér - dor, hartosna perang di Irak jeung Paléstina" "Nangtung dihareup !
Mulyana ! "
"Pak - pik - pek, hartosna abdi bébérés di bumi " "Bohong manéh mah tara bébérés .Nangtung dihareup
! Dadang !
"Blag - blig - blug, hartosna si Atun diajar leumpang " "Nangtung dihareup
! Nandang ! "
"Brak - brik - brek, hartosna awut-awutan " "Nangtung dihareup
! Naddy ! "
"Plak - plék - plok, hartosna bararahé " "Masingna asé réhé atuh ! Nangtung dihareup
! Adhi ! "
"Cas - cis - cus , hartosna nyarioskeun batur " "Nangtung dihareup ! Kabéh baralegug
! Déddy ! "
Si Déddy téh budak nu geumpeuran, titatadi geus ngahodhod sieuneun ditanya. Ayeuna ditanya pisan ku bu Lia. Bakating ku geumpeur, ari seduuut téh hitut mani tarik !
"Brat - brét - brot nyah ! ?, saur ibu Lia mayunan : " Kaluar kabéh ! ", ibu Lia bendu.
Poé ka dua. "Ayeuna ibu rék ngetést maranéh ihwal present continous, anu bisa ngajawab bener, meunang balik ti heula ! ", saur ibu guru Lia. "Anu teu bisa, nangtung di hareup nepi ka ibu kaluar ti kantor ! ", ibu Lia ngancem .
"Ridwan, sok sebutkeun contona present continous !", ibu guru Lia naros.
"Hi istuning (he is tuning),hartosna dia keterlaluan ". "Manéh nu istuning belegug pisan mah ! Déni !
"Déy weureu daun (they were down), hartosna mereka weureu daun" " Weureu daun naon manéh téh Déni ?!, kahareup kabéh! Matak TBC ngajar barudak kawas kieu mah !", bu Lia bendu.
Budi Sahbudin Felxi 022 70830505 budisah@gmail.com
Rabu, 13 Februari 2008
Memperpanjang SIM
Setelah menembus kemacetan jalan cikarang arah Jababeka karena sedang ada pembangunan jembatan layang, tiba di kantor polisi cikarang sekitar jam 8:30. cari informasi bagaimana memperpanjang SIM.. "test kesehatan dulu" kata Ibu Polisi, di ruang test kesesahatan ada sekitar 7 orang yang sedang antri.. diminta foto copy KTP bayar Rp. 15 ribu.. setelah menunggu beberapa saat lalu dipanggil oleh petugas ..
petugas: "Bapak pake kacamata?"
simkuring: "tidak"
petugas: "bapak sehat?"
simkuring: "Alhamdullilah sehat"
petugas: "bisa baca ini semua dong ya" (sambil membuka buku untuk test buta warna)
simkuring: "bisa... 5 ....(kemudian petugas membuka lembaran berikutnya)... 23"
petugas: ya sudah.... silahkan ke loket asuransi (sambil memberikan berkas2)
di loket asuransi diminta Foto Copy KTP lagi dan bayar Rp. 15.000 untuk premi asuransi
lalu ke loket pendaftaran memperpanjang SIM...bayar Rp. 60.000,-
isi formulir dan melampirkan SIM asli yang akan diperpanjang, dan diserahkan lagi ke loket.
tidak lama kemudian dipanggil untuk di Poto,
setelah di Poto, nunggu sebentar SIM baru sudah selesai !!!
total waktu dari datang sampai selesai sekitar 45 menit !!! wah enak banget kalau cepet gini.
setahun lalu di tempat yang sama waktu membuat SIM baru (SIM C), datang sejak kantor belum buka jam 8 baru selesai jam 14:30. (lagi kurang beruntung kayaknya waktu itu, jiganamah teu Bismillah heula ..)
Pulangnya mampir ke kantor Pos untuk mengirimkan Blog Arkan Versi Cetak edisi kedua
dan history seluruh ceting shoutbox total 12+6 halaman ke Kang Memet dan Kang Ukas.
Sabtu, 09 Februari 2008
Wacana
Sudah dua kali pertemuan keluarga Arkan yang dihadiri cukup banyak keluarga yaitu pada tanggal 2 September 2007 di rumah Kang Ucup dan 9 Desember 2007 di rumah Kang Budi. Dengan dua kali pertemuan ini ikatan keluarga Arkan terasa bertambah erat, yang sebelumnya tidak kenal menjadi kenal, yang sebelumnya hanya kenal nama menjadi kenal nama + wajahnya, yang tadinya kurang akrab menjadi akrab, yang sudah akrab menjadi semakin akrab dst. Silaturahmai dan komunikasi tidak berhenti setelah pertemuan, akan tetapi terus berjalan, baik dengan cara saling mengunjungi diantara keluarga, komunikasi telepon, SMS, e-mail dan melalui Blog Arkan (melaui surat ? ... sepertinya sudah jarang ya .. bukan jamannya lagi kecuali surat undangan . :o)) . Ini suatu kemajuan yang sangat bagus.
Ini baru wacana atau usulan dari Kang Cecep bagaima jika pertemuan keluarga arkan tidak 3 bulan sekali dirasakan terlalu cepat (asa kamari keneh...), bagaimana kalau agak lebih lama lagi misalkan 6 bulan atau ada usulan lain? maksudnya agar pada saat pertemuan kita akan lebih akrab, lebih sono. Dan kita sadari bahwa untuk menghadiri pertemuan ini memerlukan "pengorbanan", waktu dan juga biaya, walaupun CCep yakin kita semua tidak keberatan dengan "pengorbanan" ini. ini sama sekali tidak mencerminkan lunturnya atau berkurangnya semangat untuk bersilaturahmi diantara keluarga Arkan. usulan ini hanya untuk pertemuan "besar" keluarga arkan, silaturahmi diantara keluarga arkan dengan cara saling mengunjungi, telepon, SMS. e-mail dan melalui Blog akan terus dijalin bahkan setiap hari, seperti sekarang ini khususnya melalui Blog.
Mohon tanggapan, komentar, pendapat sodara sekalian terhadap hal ini.
Hapunten jika ada yang kurang berkenan terhadap usulan CCep ini .
Wassalam
CCep.
Disamping eta KY aya usul, supaya blog Arkan teh eusina leuwih munel tur pinuh ku warna kumaha upami dibentuk sejenis tim redaksi, ajakan bae anak2 muda Arkan anu menurut Cecep potensial, pimpin ku Cecep, ajakan diskusi. KY yakin pasti banyak ide2 anu teu disangka-sangka. Saha nu terang blog Arkan tiasa berkembang bahkan bisa menimbulkan peluang-peluang kanggo urang sadayana.
---------------------
Sapamadegan sareng Ccep atanapi KY, dinararaga ngawujudkeun Visi, Misi ?Simpay Rundayan Arkan? utamina, membina dan memelihara, saatosna urang aya wadah tos aya media komunikasi, tos tepang, tos kenal teras wanoh.
Nusaterasna urang kantun miara (memelihara) sangkan simpay wargi ieu tiasa berkesinambungan, salah sawios nagmumulena urang tiasa riungmungpulung akbar secara berkala tapi ulah remen teuing cekap sataun sakali giliran, sanes nanaon supaya teu bosen jadi manjang kasonoteh.
Numutkeun pangalaman wadah organisasi sapertos kieuteh, upami sering teuing tepang janten bosen tungtungna, teukapalire bubar teupuguh juntrungana, tah ieu nujadi kahariwangteh, keun nukapengkermah etang-etang masa transisi/pengenalan, kapayun dibumi Ccp ke tos 5 - 6 sasih saatos Desember 2007, saatos kitu engke jadwalkeun deui, upamina bae rencana halalalbihalal atau kaitkeun sareng even keluarga sanesna.
Pan urang tepangteh diluar gempungan berkala oge, panginten aya oge nuju uleman, lebaran atanapi acara sejene nusajenis, janten waktosteh efektif atuh biaya oge teu olok teuing.
Setuju sareng KY supados barudak urang dorong kangge ngintunkeun artikel keur ngeusi Blog, supados praktis redakturna langsung bae posting ku Ccep.Nuhun, hapunten kaanu benten pamadegan ieumah mung sumbang saran atanpi saran sumbang ! nyanggakeun.
Budi Sahbudin Felxi 022 70830505
Ass. Wr. Wb.
--------------------------------------
Alhamdulillah, saparantos maos wacana "pertemuan rutin Kel ARKAN" anu di dugikeun ku De Cecep sareng tanggapan ti Kang Budi + Kang yaya ku simkuring kahartos sareng sapagodos pisan mudah mudahan dulur anu sanesna tiasa nyaluyuan kana pamadegan ieu. kumargi dijaman kiwari kanggo silaturahmi teu kedah pendak pajonghok tapi tiasa ngagunakeun 'sarana' sapertos Telepon, E-mail, Bloging.... (telepon 3G..?) Sim kuring saluyu upami kumpulan keluarga ARKAN disaluyukeun sareng acara ritual keluarga sapertos acara : Nikahan, Naik Haji ...). anu utami panginten upami dikeluarga ARKAN aya nu Ngantunkeun saena mah tiasa ngahadiran. panginten sakitu saran sim kuring mah hapunten bilih kirang sapagodos ieumah mung saran, naon wae anu janten kasaluyuan 'Mayoritas' Kel ARKAN sim kuring ngiringan wae. Mudah-mudahan urang sadaya kenging bimbingan ti Alloh SWT dina nanjeur keun Kel. ARKAN. Amieeeen.
Wasalam
Yodi S/ 022-70695272
Keur abah saabaheun mah kuayana niat sarta ngawujudna patepunglawung patepangraray diantara urang ge geus ngarupakeun hiji kamajuan nu kawilang hade,atuh eta ngeunaan paselangna mangsa rek genep bulanan manggaa rek unggal taun hayuu, sabab ari keur pantaran (generasi) eurang mah geus boga carita lawas guareun mangsa patepang catur buhun bukur ngawadul waktu patepung.
Nu kudu dipalikiran mah hiji kamonesan atawa kaulinan pikeun pantaran anak urang nu jiga suda ku carita alatan anyar patepang, kamonesanana kudu matak pogot waktu pajonghok matak kapiraray mangsa paturay. Sapagosos jeung pamendak KY&KB “ajak barudak sina motekar angkir murangkalih sina malikir” nyieun acara nu dipikaresep ku maranehna urangmah tinggal ngarojong. Eta ge ngan ukur usul da ari migawe mah boro boro rumasa heureut deuleu pondok lengkah abah mah.
Abah tea..
Selasa, 15 Januari 2008
Mas Alif menjalani Operasi
Hari ini 16 Jan08 +/- jam 13.30 Mas Alif&Nyona sudah mendarat di Bdg, smentara transit di Bi Esih/Keb.Bibit, besok regitrasi, cekup dan adm Ops di RSHS. Mari kita do'a kan agar pelaksanaan opsnya sukses dan membawa kesembuhan. Demikian Kontributor Arkan Bdg melaporkan.
2008 Januari 16 14:45
alin mengatakan...
Buat keluarga di Bandung, alin titip papa dan mama, dua minggu ini Alin gak bisa keluar dari Bogor karena masih Ujian dan masih ada pelatihan pra-penelitian. Mohon doanya untuk kesehatan papa, trima kasih
2008 Januari 16 15:25
gimana kabar selanjutnya operasi?
2008 Januari 18 21:35
----------------------------------------------------------------------------
Kami sudah di Bandung, semua hasil cek up medis untuk kelayakan operasi sudah selesai,
2008-01-23 5:19 PM
----------------------------------------------------------------------------
KANG YAYA NGALALANA, (Bagian kahiji: ka Sumbawa Besar)
Sabenerna mah kuring teh kaasup borangan ari indit-inditan jauh teh komo bari jeung teu boga bekel mah. Harita teh tahun 1994 waktu kuring kudu indit ka Sumbawa Besar, hiji tempat anu pernah kadenge na oge hawar-hawar, teuing di daerah mana ayana.
Ti satutasna meunang beja kuring kudu ka Sumbawa Besar, buru-buru uras-urus susuratan jeung neangan tiket pesawat. Jaman harita mah ampir teu aya penerbangan swasta teh iwal ti carteran. Neangan tiket ge teu jiga ayeuna tinggal telepon langsung dianteurkeun, harita mah ampir teu aya agen perjalanan pesawat anu on-line teh. Nya kuring teh langsung bae pesen tiket ka kantor perwakilan Merpati (harita mah dihareupeun Hotel Homan).
Awal bulan April mun teu salah mah kuring miang teh. Peutingna rek indit kuring sakeluarga bari angkaribung ngendong di imah kolot, Dunguscariang, supaya bisa ngadeukeutan ka bandara Husen Sastranegara. Keur budak mah sok ngahaja laleumpang jeung babaturan ka Husen teh, ngadon lalajo balap motor. Isukna, isuk-isuk keneh, rabul dulur-dulur jeung tatangga anu rek nganteur, jiga nu rek naek haji wae. Maklum atuda, saperti anu geus dicaritakeun diluhur, urang Sunda mah jarang anu indit jauh. Jadi lamun aya anu rek indit jauh model kuring teh mangrupakeun hal anu luar biasa. Komo deui ieu rek naek pesawat katambah bandarana deukeut.
Meuli tiket teh ngan tepi ka Mataram Lombok transit di Surabaya, henteu langsung ka Sumbawa Besar. Lamun rek naek pesawat tepi ka Sumbawa Besar kudu ngendong heula di Denpasar da euweuh penerbangan anu matching ti Bandung ka Sumbawa Besar mah. Ti Mataram badarat make beus kira-kira dua jam ka wetankeun. Anu dijugjug teh palabuhan kapal penyebrangan (fery). Di palabuhan, beus jeung panumpangna diasupkeun kana fery, terus berlayar ka pulau Sumbawa.
Sabenerna mah kuring teh geus pernah ningali laut, di Pangandaran jeung di Jakarta. Tapi da eta mah ngan saukur ti sisina, ari ayeuna mah rek ngambah katengah sagara. Sok sanajan perjalanan laut ieu ngan ukur dua jam jeung lain masa pancaroba anu mangsana laut motah, teu burung hate mah tagiwur pinuh ku hariwang. Satenang-tenangna oge laut ari ditengah mah jiga nu ngagolak we nu aya. Kapal fery teh ari ditengah laut mah lain ngageuleuyeung tapi ampul-ampulan diulinkeun ombak hese pisan majuna teh. Kuring jeung euceuna mah ngahephep bae bari lieuk deui lieuk deui ningali ombak laut anu sakitu gedena. Anehna teh ari budak mah (Indri, harita umurna tilu satengah taun) teu aya riuk-riuk sieun, anteng we ngadaharan chiki bari ningali panumpang anu lalar liwat.
Geus wanci sore kira-kira jam limaan fery ngadeukeutan palabuhan Pototano Sumbawa. Ti kajauhan keneh geus katingali gunung-gunung anu warnana semu coklat, cirina batu atawa taneuh gunung anu teu bogaeun leuweung, tur katojo panon poe sore. Aya tatangkalan sautak-saeutik ge gararing kapanasan halodo. Hara-haraeun pisan, aya rasa serem ningali pamandangan model kitu teh. Mun kongang mah hayang balik deui ka Bandung.
Ti palabuhan Pototano ka Sumbawa Besar dipaju badarat deui kira-kira tilu jam. Sajajalan, memeh poek, ampir teu katingali aya hejo-hejo, sakur tatangkalan boh nu aya disisi jalan atawa diburuan imah-imah anu kaliwatan ku beus caroklat, gararing, kulantaran geus kalilaan teuing teu ngambeu cai.
Wanci isa tepi ka Sumbawa Besar teh. Kulantaran geus peuting teuing, kuring sakeluarga terus bae ka penginapan. Isukna ka kantor ngadon lapor terus ningalian imah dinas di gigireun kantor. Meni ngenes ningali imah dinas anu bakal dicicingan teh, jauh-jauh ti Bandung kabagian imah dinas omeaneun, kusen panto jeung jandela barolong ku rinyuh, kenteng balocor. Katingalina mah geus teu layak huni.
Di pulau Sumbawa mah kabeh bangunan imah atawa kantor hateupna lain tina kenteng tapi make seng gelombang. Atuh ari hujan teh gandeng. Hujan saparalak bae gandeng , komo lamun hujanna gede pisan mah sarua jeung cicing dina gerbong pembangkit kereta api.
Saacan neruskeun cacaritaan, supaya teu bingung urang tempo heula posisi Sumbawa Besar dina peta. Dibelah wetaneung pulau Jawa teh aya propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Propinsi NTB ieu boga dua pulau nyaeta pulau Lombok jeung pulau Sumbawa, wetanenunnana. Pulau Sumbawa harita mah ngabogaan tilu kabupaten, nyaeta kabupaten Sumbawa, kabupaten Dompu jeung kabupaten Bima. Tah Sumbawa Besar anu rek dicicingan ku kuring teh mangrupakeun kotana kabupaten Sumbawa. Gedena kota Sumbawa Besar teh lamun dibandingkeun jeung Bandung mah ngan ukur sacangkewok, jeung Antapani ge, komplek perumahan di Bandung, masih keneh gede Antapani.
Cuaca/suhu udara di Sumbawa Besar mah kagolong ekstrim. Ti subuh tepi kasubuh teh ngan bayeungyang wae. Ari hujan, dina sataun teh datangna ngan ukur sabulan antara Desember jeung Januari. Diluar bulan eta mah, garing wae jeung panas nu aya. Lamun ningali ramalan cuaca dina TV, suhu udara di Sumbawa Besar mah tara kurang ti 34 derajat celcius, sering tepi ka 35 bahkan tepi ka 36 derajat. Kota anu panasna ngadeukeutan Sumbawa Besar mah katingalina ngan ukur Surabaya.
Di Bandung mah ari kapanasan teh sok ngiuhan handapeun tatangkalan, ni’mat teh karasana tepi ka hayang nundutan. Di Sumbawa Besar mah bororaah, rek cicing handapeun naon bae, iwal cicing handapeun cai meureun, tetep bae hareudang. Lamun nyanghareupan kipas angin, awak bagian hareup karasa tiis tapi tonggong maha angger bae kesangan. Di kantor teh aya dua ruangan anu make AC nyaeta ruangan Kepala Kantor jeung ruangan komputer. Lamun geus teu karuateun, ruangan komputer anu gedena ngan ukur tilu kali opat meter teh pinuh ku pagawe. Kulantaran loba teuing jelema, jadi tetep bae panas karasana.
Bakating ku panas loba kaum awewe di Sumbawa Besar mah teu rek kolot teu rek budak buukna rada beureum bari tuntung buukna teh bareulah malah budak sorangan oge ampir jiga kitu buukna. Kulitna oge loba anu harideung tapi lain hideung pigmen-na, ieu mah hideung balas kapanasan.
Sok sanajan isuk keneh lamun ganti baju teh sok hoream. Baju anu ditilepan atawa digantung dina lomari lamun dipake sanggeus mandi, eta baju teh karasa panas saperti baju meunang ngistrika langsung dipake.
Titatadi ngomongkeun hawa panas, kumaha ari jelemana? Urang Sumbawa mah sarua bae jeung urang Sunda, saromeah, resep nulungan. Ari usaha anu poko-na mah kurang nyaho kuring teh, ari nu di pantai mah jaradi nelayan, anu di darat jadi petani kedelai, jadi peternak kuda atawa sapi jeung rea rea deui. Ari pejabat penting atawa pengusaha penting mah lolobana urang luar Sumbawa malah waktu harita mah bupatina oge, Yakob Koswara, urang Ciamis. Aya sabaraha urang Sumbawa anu jadi tokoh nasional diantarana, Feisal Tamim jeung Din Syamsudin.
Kuring teh ngarasa loba batur da loba oge urang Sunda anu ngumbara kapaksa. Tah urang Sunda teh nyieun perkumpulan, anggotana lumaya loba oge, aya sababaraha urang anu jadi pejabat teras. Aya oge guru-guru anyar lulus IKIP (ayeuna mah UPI) anu ditempatkeun didinya. Di PT Telkom jeung Kantor Pos ge aya urang Sundana. Sabulan sakali aya silaturahmi bari arisan.
Kumaha soal dahareunana? Tah ieu anu rada susah teh, kadaharan urang Sumbawa mah loba anu teu cocok jeung letah kuring mah. Rek didongengkeun teh dahareun anu cocok we da ari nu teu cocok mah geus poho deui ngaranna oge.
Geus nguping, pelecing kangkung? Di daerah Sumbawa jeung Lombok mah pelecing kangkung teh kadaharan wajib jeung memang ngeunah karasana, komo lamun ngadaharna di restoran mah. Sebenerna mah unggal sore oge sok aya nu ngajual pelecing kangkung ka kantor. Eh, can dicaritakeun nya, jiga kumaha pelecing kangkung teh. Mun di urang mah seupan kangkung dipurulukan kalapa meunang marud terus di galokeun make leungeun, tepi ka hinyai leungeun bibi anu ngajual teh. Terus seupan kangkung jeung kalapa anu meunang ngagalokeun teh dikucuran sambel tarasi encer make jeruk mipis. Mun di urang mah sarua wae jeung urab kangkung disambelan, ari bedana pelecing kangkung mah teu make cikur.
Lamun ayam taliwang mah, geus aya nu terang meureun nya, da geus aya restorannana ge, boh di Bandung atawa di Jakarta. Ayam taliwang teh daging hayam ngora dibakar jiga bakakak, terus digoreng, terus dibanjur ku sambel cengek beureum. Ladaaa teh.
Seperti di urang di Sumbawa Besar ge aya gado-gado. Gado-gado eta teh ngan saukur seupan kangkung jeung toge ditambah lontong anu geus dikeureut ipis-ipis, mun teu salah mah make kurupuk. Lumayan paranti sarapan. Aya anu anehna nyieun gado-gado teh, waktu gado-gado geus jadi terus dipindahkeun kana daun anu meunang dicangkedong. Apan sok aya sesa bumbu dina coetna, eta sesa bumbu teh sok dikerok tepi ka beresih coetna. Kunaon cik ngerokna? Ku karet ban luar! Teuing urut ban motor teuing urut ban mobil. Eta karet urut ban luar teh ukuranna kira-kira 10 x 10 cm. Beuki lila teh tangtuna oge beuki beak eta karet ban teh, nya. Jadi kuring ge kaasup anu ngasaan eta karet ban teh. Da mindeng pisan atuh ngadahar gado-gadona oge.
Aya hiji deui soal dahareun anu kudu dicaritakeun teh nyaeta baso. Seperti di pulau Jawa di Sumbawa Besar ge loba tukang emih baso teh dalah anu dagangna oge orang Jawa, tapi rasa kuahna beda seperti aya bumbu nu aneh heug rada nyengat. Tapi kuring, si euceuna jeung budak sering dahar baso teh. Sok sanajan karasa teu cocok kana letah kuring tetep sok meuli tapi basona wungkul. Eta baso teh di coelkeun kana saos tomat dicampur sambel tur dikecapan anu disimpen dina pisin. Baso di Sumbawa Besar mah, iwal ti kuahna, leuwih karasa ngeunah tibatan di Jawa. Lamun di Jawa mah baso teh leuwih loba tariguna ari dagingna saeutik. Di Sumbawa Besar mah baso teh sabalikna ngeunah pisan da ampir daging wungkul.
Kunaon pangna baso di Sumbawa Besar loba dagingna. Di Sumbawa mah loba sapi jeung kuda. Eta sapi jeung kuda teh henteu dicangcang atawa di kandangan tapi diliarkeun we. Moal pahili da dina bujurna aya cap. Kuring pernah ningali kumaha carana ngecap eta bujur sapi. Pelat besi anu geus dicitak make tanda atawa hurup digagangan terus di panaskeun. Saenggeus panas eta pelat besi teh di antelkeun kana bujur sapi. Untung sapina di borogod heula coba lamun henteu…
Miara kuda di Sumbawa sarua jeung kana sapi, diabur. Sawaktu waktu kuda teh sok diperes susuna, kuda bikang tangtuna oge. Kulantaran kudana diabur, susuna teh disebut we susu kuda liar Sumbawa. Tah apan di Bandung jeung Jakarta oge geus katelah, jeung loba iklan yen susu kuda liar Sumbawa teh bisa ngubaran macam macam panyakit. Eta susu kuda teh sabenerna mah paling kuat oge ngan genep jam. Pernah aya bos di Jakarta dikirim susu kuda Sumbawa, carana eta susu di asupkeun kana botol akua plastik terus di asupkeun kana termos es, si botol teh diselapkeun di tengah tengah es batu, di bawana oge kana pesawat, tiap sababaraha jam esna di ganti. Kuring pernah ngasaan eta susu kuda teh rasana teu jauh ti cai tajin. Jadi anu di maksud susu kuda liar Sumbawa di Bandung atawa di Jakarta teh bohong. Paling-paling eta mah susu kuda ti Pangalenga atawa Lembang.
Waktu keur di Sumbawa Besar teh pernah aya babaturan awewe ti kantor asal kuring ti Bandung. Eta awewe teh geus dua tahun kawin tapi teu boga budak. Kuring disuratan menta dikirim susu kuda, sabaraha wae ge biayana bakal di gantian, cenah. Manehna teh meunang beja yen susu kuda teh bisa membantu kehamilan. Kulantaran moal mungkin ngirim susu kuda teh nya kukuring dibalesan, lamun hayang susu kuda Sumbawa mah datang bae ka Sumbawa Besar terus depa handapeun kuda. Tepi ka ayeuna eta awewe teh teu daek nanya ka kuring. Padahal kadieunakeun mah gening teu burung rendey anakna teh.
Sakali-kali ari libur sakola panjang kuring sakeluarga sok balik ka Bandung. Kulantaran hayang ngirit sakali mah nyobaan naek beus ti Sumbawa Besar ka Bandung. Di jalanna tilu poe dua peuting, bayangkeun, bari jeung meuntasan tilu selat: selat Sumbawa, selat Lombok jeung selat Bali. Di selat Lombok kuring manggih pangalaman anu matak kapok naek fery. Cai laut selat Lombok teh mangrupakeun pertemuan dua samudra anu arusna gede. Lamun meuntas teh kapal fery teu bisa langsung motong kitu wae, da bisa tibalik. Ti pelabuhan Lembar di Lombok si kapal kudu nuturkeun arus heula ka belah kidul ngadeukeutan samudra Hindia terus lalaunan mengkol, terus weh ka pelabuhan Padang Bai Bali. Salila perjalanan eta teh laut keur motah pisan jiga ngagolak. Cai laut teh tepi ka muncrat kaluhureun kapal, kuring mah jeung si eceuna geus ngarasa pusing bari jeung sieun. Ari budak mah lain sieun kalahka leuleumpangan sakitu kapal keur goyang teh bari cicirihilan : “Lihat, Pa, Indri engga pegangan”, cenah. Teu kacaturkeun deui kumaha pasiksakna awak sajajalan ti Sumbawa Besar tepi ka Bandung teh. Sanajan beusna executif oge ari ku jauh jauh teuing mah angger bae ripuh. Tepi ka Bandung teh suku barareuh balas teu di gerakkeun sakitu lilana. Kondisi awak turun pisan. Teu mangkuk dua poe kuring di opname di RS Rajawali keuna ku tipes. Atuh duit tina ngahemat teh ludes weh dipake mayar ka rumah sakit.
Aya hiji pangalaman anu moal bisa kapopohokeun. Budak kuring, Indri, harita masih taman kanak-kanak, meunang kacilakaan lamun di ingetan matak reuwas kareureuhnakeun. Poe eta teh seperti biasa ari kasakolana dianteurkeun make mobil kantor. Palebah hareupeun sakolana waktu mobil can eureun pisan budak teh luncat terus labuh. Sawaktu labuh telapak sukuna kapencet antara ban mobil anu muter keneh jeung sisi trotoar. Eta telapak sukuna teh kagiles ku ban untung bae masih kahalangan keneh ku sapatu da nepi ka pejet atuh sapatuna oge. Budak teh terus weh dibawa ka rumah sakit Sumbawa besar. Ku rumah sakit tulang telapak sukuna dianggap aya nu potong. Saeunggeus di bere obat luar sababaraha waktu terus di gips.
Dina proses eta teh aya hal hal nu matak ginggiapeun tepi ka ayeuna. Fasilitas rumah sakit Sumbawa Besar teh masih terbatas jigana. Budak teh teuing di suntik naon da sapoe aya kana tilu kalina. Anu matak ngarasa teu ngareunah teh saenggeus di suntikkeun eta alat suntik jeung obatna nu aya keneh dina ampul diantep sina napel dina suku budak. Isuk isuk dipencet keun saeutik, terus tengah poe, terus sore. Jadi lamun geus di suntikkeun eta alat suntik teh teu dicabut.
Anu matak nyeri hate mah nya eta diagnosa anu ti heula teh salah. Saminggu tiharita waktu dikontrol ka rumah sakit, saenggeus di ronsen deui ternyata kanyahoan tulang telapak suku budak teh teu aya nu potong, buru-buru weh gipsna dibuka. Kulantaran lukana aya keneh terus aya kana samingguna katutupan ku gips eta luka teh ampir buruk. Saenggeus kanyahoan kitu mah terus bae di betadinan unggal poe. Kulantaran salah diagnosa tea, tepi ka ayeuna dina tonggong telapak suku budak teh aya tapakan.
Cag heula sakitu, ah. Engke kahareup lamun pareng urang tuluykeun ku pangalaman waktu ngumbara ka Pare Pare.